Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 01:01:00【Tempat Makan】921 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(88838)
Artikel Terkait
- Riset IHATEC: Kehalalan produk jadi pertimbangan utama konsumen
- Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- Makan Bergizi Gratis dan ujian kepercayaan publik
- Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah
- Forum Pangan Dunia 2025 dibuka di Roma, rayakan 80 tahun FAO
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan
Resep Populer
Rekomendasi

Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng

Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG

PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen

BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari

Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem

Dinkes Kota Malang temukan mikroba di dalam sampel MBG

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil

Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza